Basic Corrosion
BASIC
CORROSION
Kami mendapatkan kesempatan untuk
mengikuti kuliah tamu yang diisi oleh pembicara dari Total, yaitu Bapak Deden
Supriyatman. Beliau adalah salah satu alumni ITB yang sekarang menjadi Total
Professor dan prenseted papers di Indonesia dan overseas. Pada saat kuliah
tamu, beliau membawakan materi mengenai dasar korosi.
Kegunaan
memanage korosi adalah memastikan integritas fasilitas, meminimalkan dampak HSE
karena korosi kegagalan, meminimalisir kerugian produksi, mengurangi biaya
operasi, dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Korosi sangat
merugikan struktur bangunan, maka dalam membangun struktur perlu memperhatikan
standar-standar yang dipakai untuk meminimalkan terjadinya korosi tersebut.
Korosi tidak dapat dihindari karena struktur akan terus menerus mengalami
reaksi dengan senyawa pembuat korosi seperti CO2 dan senyawa
lainnya.
Biaya
korosi pada industry minyak dan gas
·
7-10 % dari CAPEX
·
5-15 % untuk OPEX
·
~30% dari kegagalan
akibat korosi
·
~70% disebabkan oleh
internal korosi
·
~50% dari internal korosi
disebabkan oleh CO2
Untuk
memperlambat korosi yang disebabkan oleh CO2 bisa dilakukan dengan
menambah basa lemah supaya kesetimbangan bias bergeser ke kanan, dengan
demikian CO2 akan lebih terurai dengan lebih cepat.
Biaya
korosi:
1 1. Direct
Cost
·
Biaya untuk desain,
manufaktur, dan konstruksi. Terdiri dari pemilihan material, coating, inhibitor, proteksi katodik, dan lain lain
· Biaya untuk manajemen.
Terdiri dari inspeksi, perbaikan, perawatan, memonitor, dan lain- lain
2 2. Indirect
Cost
Termasuk
produktivitas yang hilang dikarenakan kegagalan, litigasi, dan lain-lain.
Korosi
terjadi di semua industry, tidak hanya pada industry minyak dan gas.
Sel
Daniel :
Korosi
adalah fenomena dari elektrokimia
Definisi
korosi dalam ISO 8044: korosi adalah interaksi kimia-fisik diantara logam atau
alloy dengan lingkungannya, memicu untuk degradasi dari fungsi system
direpresentasikan dari logamnya (logamnya rusak atau patah) atau dari
lingkungannya (terkontaminasi atau tidak)
Korosi
mempengaruhi reaksi elektrokimia yang terdiri dari
·
Oksidasi : kehilangan
electron
·
Reduksi : mendapatkan
electron
Korosi
sendiri memiliki banyak tipe, seperti Uniform Attack General Corrosion,
Galvanic Corrosion Dissimilar Metal, Crevice Corrosion, Pitting, Intergranular
Corrosion, Selective Leaching Dezincification of brass, Erosion Corrosion,
Stress Corrosion, Microbiologically Influenced Corrosion, dan Top of Line
Corrosion.
Parameter
untuk masa layak pakai pipeline adalah Corrosivity, Bottom line corrosion (BLC), Top
of the line corrosion (TLC), Remaining corrosion allowance, Efficiency of
chemical treatment (corrosion inhibitor). Untuk melihat adanya korosi, kita
memiliki beberapa metode, yaitu Electrical Resistance (ER Probe) Monitoring,
Electrochemical Methods (LPR), Hydrogen Monitoring, Non-Destructive Testing
(NDT), Chemical Analysis Technique, dan Weight Loss Coupons. Cara untuk
mengontrol risiko korosi adalah dengan Corrosion Management Plan, Inspection
Management Plan, Integrity Management Plan, dan Verification of the Offshore
Assets or Drilling Fleets.
Comments
Post a Comment