Sifat dan Karakteristik Beton
Sifat dan
Karakteristik
Beton
Sifat-sifat
beton basah
Workabilitas
Merupakan ukuran kemudahan
suatu adukan beton ditempatkan pada cetakannya. Faktor-faktor yang harus
dipikirkan pada pemilihan workabilitas adalah:
ü Bentuk dan ukuran
ü elemen struktural.
ü Jarak penulangan.
ü Detail lainnya yang berhubungan dengan pengecoran dan pemadatan.
ü Kemudahan pengerjaan beton dapat dilihat dari nilai
slumpnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi workabilitas:
ü Kandungan air
ü Ukuran agregat dan gradasinya
ü Perbandingan semen dan agregat
ü Kandungan admixture
ü
Kehalusan semen
Konsistensi
Adalah
ukuran kekenyalan suatu adukan beton. Metode yang biasanya dipakai untuk
mengukur konsistensi adalah pengujian slump.
Slump
Adalah
perbedaan ketinggianadukan beton pada cetakan yang berbentuk kerucut terpancung
dan ketinggian adukan beton setelah dilepaskan dari cetakan kerucut tsb. Slump
biasanya digunakan sebagai ukuran workabilitas, tapi hubungan ini tidak mutlak.
Variasi hasil pengujian slump Ukuran jumlah total volume pori beton dinyatakan
dengan porositas, beton dengan porositas yang tinggi belum tentu memiliki permeabilitas
yang tinggi.
Bleeding
Merupakan suatu
bentuk segregasi dimana sebagian air campuran naik ke permukaan beton yang baru
dicor. Akibat yang merugikan dari bleeding adalah timbulnya zona lekatan yang lemah
antara agregat kasar dengan mortar semen disebabkan sebagian air yang naik ke
permukaan terperangkap pada sisi bagian bawah dari agregat kasar atau tulangan.
Segregasi
Didefinisikan
sebagai pemisahan komponen-komponen dari campuran beton yang heterogen,
sehingga distribusinya tidak merata lagi. Penyebab utama segregasi adalah
perbedaan ukuran partikel dan spesifik gravity dari komponen campuran beton.
Segregasi sampai tingkat tertentu dapat dikontrol dengan pemilihan gradasi yang
sesuai. Campuran beton yang tidak mudah mengalami segregasi dikatakan sebagai
campuran yang kohesif. Kemudahan pengerjaan
adukan beton, sedikit banyak
ditentukan oleh tingkat segregasinya, campuran
beton dengan tingkat segregasi
tinggi tidak mungkin bisa dipadatkan.
Karakteristik
beton kering dan durabilitas beton
Karakteristik beton kering
ü Kekuatan tekan dan Kekuatan tarik
ü Modulus Elastisitas
ü Susut (Shrinkage)
ü Rangkak (Creep)
Aspek durabilitas beton
Permeabilitas(kekedapan
beton)
Permeabilitas merupakan
properti beton yang sukar diukur, tapi
memegang peranan penting untuk durabilitas beton di lingkungan yang korosif. Permeabilitas
pada beton dapat didefinisikan sebagai kemudahan transport dari zat cair/ cairan
(baik yang mengandung gas-gas/ion-ion agresif maupun yang tidak) ke dalam beton.
Permeabilitas dipengaruhi oleh struktur pori beton dan struktur zona transisi
yaitu zona antara agregat kasar dan pasta semen interface zone. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi permeabilitas
adalah: perbandingan air semen, ukuran agregat dan praktek pengerjaan beton
(a.l. konsolidasi/ pemadatan dan curing).
Curing
(Perawatan)
Agar kuat
tekan rencana tercapai, agar beton memiliki permeabilitas yang rendah dan agar
beton durabel maka harus dilakukan metoda curing yang sesuai. Curing adalah
proses perawatan beton setelah beton mencapai final setting. Curing dilakukan
agar proses hidrasi tidak mengalami
gangguan dengan cara menjaga beton tetap lembab dalam durasi waktu tertentu.
Konsolidasi/pemadatan
Adalah
proses eliminasi gelembung udara yang terperangkap dalam beton segar. Konsolidasi
dilakukan segera setelah beton dituang kedalam cetakan, sebelum initial setting.
Untuk volume pengecoran yang besar, pemadatan dilakukan dengan bantuan alat
penggetar. Penggetaran ini dilakukan untuk mendapatkan distribusi bahan yang
homogen.
Comments
Post a Comment