Admixture
Admixture
Admixture didefinisikan
sebagai material selain air, agregat dan semen yang digunakan sebagai campuran
beton dan ditambahkan pada adukan sebelum atau selama pengadukan yang bertujuan
untuk memodifikasi sifat-sifat beton.
Admixture Dapat dibedakan menjadi:
1) chemical admixture
umumnya digunakan untuk mengubah perilaku beton
pada saat pengerjaan dan penempatan.
2) mineral admixture
merupakan pozzolan, biasanya digunakan
untuk perbaikan kinerja kekuatannya, tetapi juga bisa memodifikasi perilaku
beton segar. Mineral admixtures sering juga disebut sebagai cement subtitutes/
replacements.
Jenis-jenis mineral admixture:
ü Abu terbang (fly ash)
Fly ash adalah butiran
halus hasil residu pembakaran batubara (yang digunakan untuk pembangkit listrik).
Pengaruh : Reduksi kebutuhan air pada tingkat
workabilitas yang tetap. Memperlambat proses hidrasi, sehingga memberi
keuntungan untuk pengerjaan beton pada daerah beriklim panas. Dari segi fisik
bisa memperbaiki mikrostruktur dari pasta semen, sehingga menurunkan
permeabilitas tetapi membutuhkan metode curing yang benar. Jika dilakukan
curing yang tepat maka beton yang dihasilkan akan memiliki ketahanan yang lebih
tinggi terhadap penetrasi klorida.
ü Slag (ggbs)
Slag adalah butiran halus
hasil residu pembakaran tanur tinggi pada proses pembuatan baja.
Pengaruh : Meningkatkan workabilitas. Memperlambat
proses hidrasi pada suhu normal. Meningkatkan kerapatan mikrostruktur pasta
semen. Peningkatan kekuatan pada awalnya lambat, tetapi setelah beberapa waktu
kekuatannya akan meningkat dengan cepat. Perawatan menggunakan uap (moist
curing) untuk jangka waktu tertentu amat penting, untuk memperoleh beton dengan
permeabilitas yang rendah. Permeabilitas yang rendah akan meningkatkan
ketahanan beton terhadap serangan klorida dan sulfat.
ü Uap silika (silica fume)
Silica fume adalah material
pozzolan yang halus, biasanya merupakan sisa produksi silikon atau besi silikon.
Pengaruh : Mereduksi bleeding dan meningkatkan kohesi.
Digunakan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti
memiliki kekuatan awal yang tinggi dan permeabilitas yang rendah. Karena
ukurannya 100 kali lebih kecil daripada partikel semen maka silika fume dapat terdistribusi
merata dan mengisi ruang-ruang pada zona transisi, dampaknya porositas beton
menurun. Meningkatkan kebutuhan air untuk campuran beton, oleh karena itu untuk
campuran beton dengan perbandingan air semen yang rendah dibutuhkan
superplasticizer. Meningkatkan lekatan antara pasta semen dengan agregat kasar.
Meningkatkan modulus elastisitas beton. Menurunkan permeabilitas pada zona
transisi. Meningkatkan ketahanan terhadap abrasi.
kegunaan admixture
·
Memodifikasi sifat-sifat mortar
dan beton segar sehingga:
ü Meningkatkan workabilitas tanpa meningkatkan kadar air
atau mengurangi kadar air pada tingkat workabilitas yang sama.
ü Mempercepat atau memperlambat waktu pengikatan awal.
ü Mengurangi panas hidrasi.
ü Meningkatkan kemampuan pumping beton.
·
Memodifikasi sifat mortar atau
beton yang telah mengeras sehingga:
ü Mempercepat tingkat pengembangan kekuatan pada umur dini.
ü Meningkatkan kekuatan tarik, tekan dan lentur.
ü Menurunkan permeabilitas untuk meningkatkan ketahanan terhadap
serangan CO2 , sulfat dan klorida.
Admixture tidak bisa digunakan sebagai kompensasi untuk
material dengan kualitas rendah atau untuk praktek pengerjaan beton yang buruk.
Comments
Post a Comment